Rabu, 16 Desember 2009

bisnis proses & rich picture aplikasi manufaktur

- Bisnis Proses Aplikasi

Pertama Manufacture mendapatkan project order dari Project Management, kemudian oleh Manufacture dibuatkan BOM (Bill Of Material) untuk memecah material yang digunakan untuk produksi per sesi. Setelah itu Manufacture membuat material order (MO) untuk diberikan kepada Material Management. Sebelum diberikan kepada Material Management MO diberikan kepada manager manufacture terlebih dahulu untuk dimintai persetujuan, apabila disetujui maka langsung diberikan kepada Material Management agar dikirimkan material yang dibutuhkan untuk produksi. Tetapi apabila tidak disetujui dibuatkan ulang MO-nya sampai material order itu disetujui. Maka setelah itu, tim Manufacture membuat production planning untuk mengukur produksi secara planning dan actual dan melihat progress dari produksi. Apabila produksi sudah selesai dilaksanakan maka akan dibuatkan laporan produksi untuk diberikan kepada Project Management.

Rich Picture

Selasa, 27 Oktober 2009

Minggu, 25 Oktober 2009

Bisnis Proses Manufacturing

Bisnis Proses Manufacturing per Modul dapat anda download disini

Presentasi Bisnis Proses dari Modul2 Manufacturing

Presentasi bisnis proses dari modul-modul manufacturing, dapat di download disini

Jumat, 25 September 2009

Sub Modul Manufacture

1. Proyek

Perusahaan yang menghasilkan produk berukuran besar, unik dan rumit biasanya menggunakan cara proyek untuk membuatnya. Proyek biasanya digunakan untuk membuat produk yang rumit dan unik yang membutuhkan masukan yang besar dan harus dikordinasikan agar keinginan pembeli dapat dipenuhi. Masukan biasanya dibawa ketempat produk dibuat karena tidak mungkin memindahkan produk bila telah selesai. Semua kegiatan termasuk fungsi-fungsi pendukung yang perlu, biasanya dikendalikan melalui sistem total selama jangka waktu pekerjaan. Sumber daya disediakan dan dipindahkan ke tempat lain bila tidak diperlukan lagi dalam pekerjaan.

Dengan demikian ada dua pertimbangan untuk memilih proyek sebagai proses yang dianggap tepat. Pertama produk unik, spesifikasi ditentukan pembeli dan kedua produk tidak dapat dipindah-pindahkan kerena terlalu besar dan tidak dapat dipindahkan bila sudah selesai.

Contohnya adalah perusahaan yang membuat gedung perkantoran,. Kapal pesiar, dan pesawat yang besar. Dan juga, karena memproduksi barang-barang yang besar maka layout dari pabrik disebut fixed position, dimana benda kerja letaknya tetap, sedangkan peralatan yang digunakan dibawa ke tempat kerja. Karakteristik tambahan lainnya adalah desain gambar yang rumit, jangka waktu yang panjang, dan penjadwalan produksinya biasanya menggunakan taknik-teknik manajemen proyek.

2. Job Shop

Pabrik yang menggunakan job shop untuk membuat produk pesanan yang unik misalnya perkakas khusus. Produk bersifat khas dan pemasok harus memampu menafsirkan rancangan dan sepsifikasi yang ditentukan pemesan dan menggunakan keahlian tertentu unuk membuat produk. Rancangan dan spesifikasi biasanya ditafsirkan oleh para pekerja yang ahli, pengalaman kerja dari pekerja merupakan bagian yang penting dalam proses ini.

Karakteristik dari kategori ini adalah :

- Volume produksi yang rendah biasanya disebut lot size.
- Ukuran produk sangat kecil dibandingkan dengan produk dalam kategori proyek.
- Barang-barang yang akan diproduksi dialirkan melalui mesin-mesin yang berada pada posisi yang tetap.

- Layout dari pabrik disebut dengan job shop / process layout.
- Produk tidak terlalu rumit.
- Memerlukan penjadwalan produksi yang ketat di lantai produksi.
- Bahan baku dibeli jika ada order.


Produk yang unik berarti bahwa produk tersebut tidak akan diperlukan dalam bentuk yang sama persis untuk kedua kalinya atau jika diperlukan yang persis sama, pesanan cenderung datang tidak teratur dalam jangka waktu yang lama antar pesanan yang satu dengan yang berikutnya.

3. Repetitive

Metode manufaktur di mana produk yang sama terus-menerus dan repetitiously diproduksi. Ini adalah pengaturan yang ideal untuk Produksi Massal . Berbagai produk, mulai dari peralatan untuk mobil, dibuat dengan cara ini.


Sistem manufaktur ini mempunyai karakteristik seperti :

► Route produksi yang tetap.
► Volume produksi yang tetap.
► Volume produksi yang besar dengan jumlah lot yang berbeda-beda.
► Permintaan dari produk tetap.
► Perputaran produk cepat.
► Mesin yang digunakan biasanya jenis special purpose machine.
► Layout dari pabrik disebut dengan product flow layout.

4. Line

Pada proses line berbeagai produk melalui proses urutan yang sama. Ini dimungkinkan karenaproduk tersebut adalah produk standar dan kerena itu perubahan di luar batas yang telah ditentukan tidak dapat dikerjakan pada line itu sendiri.
Sistem ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :
► Lead time yang ditetapkan oleh konsumen biasanya lebih pendek daripada waktu total yang dibutuhkan untk menyelesaikan produk tersebut.
► Produk mempunyai beberapa pilihan / model.
► Jumlah persediaan dari barang-barang sub assembly mencukupi.

5. Continuous

Dengan proses continous maka bahan mentah diolah melalui tahap-tahap atau operasi yang berurutan dan diperhalus tau diolah menjadi satu produk atau beberapa produk misalnya petrokimia. Pilihan proses didasarkan atas 2 pertimbangan yaitu volume permintaan sangat tinggi dan kedua bahan mentah yang diperlukan mudah dipindahkand ari satu tempat ke tempat yang lain, misalnya cairam, gas dan makanan.
Karakteristiknya adalah :
► Manufacturing lead time lebih besar dari lead time yang ditentukan oleh konsumen.
► Demand suatu produk dapat di prediksi.
► Adanya inventory dari produk.
► Volume produksi besar.
► Ada beberapa pilihan produk.
Sistem ini selalu menggunakan product flow plant layout dengan production line yang terbatas untuk satu atau beberapa produk yang berbeda.contohnya adalah pabrik karpet nilon, pabrik-pabrik kimia dan lainnya.

Sabtu, 12 September 2009

ERP Manufactur Modul / Production Modul

Manufakturing adalah kumpulan aktivitas-aktivitas yang saling berkaitan mulai dari pracangan produk dan dokumentasinya, pemilihan material, perencanaan, produksi, quality assurance, manajemen dan pemasaran produk. Dalam proses tersebut bahan baku diubah manjadi produk jadi.

KLASIFIKASI MANUFAKTUR
Manufaktur diklasifikasikan dengan menggunakan dua kriteria yaitu :
- Bagaimana barang-barang diproduksi dalam sistem manufaktur.
- Bagaimana memuaskan permintaan konsumen dengan strategi produksi.
Mengidentifikasi pengklasifikasian yang sesuai dengan operasi manufaktur yang spesifik adalah penting didalam Computer Integrated manufaktur (CIM) karena ada beberapa solusi masalah yang diselesaikan dengan tipe spesifik dari sistem manufaktur.
Klasifikasi dari sistem manufaktur membagi operasi produksi ke dalam lima group yaitu
- Proyek.
- Job shop.
- Repetitif.
- Line.
- Continuous.

Dalam proses evolusi perencanaan kebutuhan manufaktur (MRP) II ke ERP, sementara vendor telah mengembangkan perangkat lunak yang lebih kuat untuk perencanaan produksi, perusahaan konsultan memiliki pengetahuan luas akumulasi pelaksanaan perencanaan produksi modul ERP. Perencanaan produksi mengoptimalkan pemanfaatan kapasitas produksi, suku cadang, komponen dan sumber daya materi historis menggunakan data produksi dan penjualan peramalan.

ERP modul produksi hanya akan menangani bagian kecil produksi. Modul Produk dimulai dengan penciptaan. Akan ada komponen master dan tahap master. Modul ini dirancang untuk memantau terutama sehari-hari kemajuan produksi. Pada penyelesaian setiap perintah kerja informasi akan diteruskan kepada pengiriman untuk pengiriman. Jadwal pengiriman laporan akan tersedia dalam modul ini.

Production Planning membantu sebuah organisasi untuk rencana produksi dengan pemanfaatan optimal dari semua sumber daya yang tersedia. Kebutuhan Bahan Perencanaan dilakukan berdasarkan saran produksi yang dihasilkan oleh departemen penjualan. Kelayakan produksi dievaluasi dengan rincian seperti ketersediaan bahan baku dan pengadaan waktu, ketersediaan dan kapasitas mesin. Sebuah jadwal produksi yang dihasilkan untuk semua mesin dimana penjadwalan ini dilakukan dalam mode yang optimal berdasarkan prioritas produksi.

Fitur utama dari perencanaan Produksi Produksi dan modul:

Produksi modul:
• Definisi proses dengan input, output, oleh-produk dan overhead
• Definisi Bill of Material untuk semua produk sampai sejumlah tingkat
• Berdasarkan perencanaan produksi bijaksana pelanggan nasihat dan ramalan penjualan
• Perencanaan kebutuhan material: MRP didasarkan pada kapasitas dan ketersediaan mesin, efisiensi mesin, ketersediaan bahan baku, lead time - memberikan kuantitas layak untuk produksi
• Rencana produksi mesin-mesin dengan pemanfaatan optimal dari semua sumber daya yang tersedia seperti bahan baku dan mesin
• Pilihan untuk membatalkan rencana produksi untuk mengubah parameter input / produksi prioritas / kuantitas produksi segar menggunakan nasihat
• Generasi jadwal produksi untuk merinci mesin input dan output
• Analisis efisiensi mesin dan pemanfaatan
• Generasi otomatis MRS dan pembelian permintaan resmi pada rencana finalisasi
• Generasi proses daftar permintaan untuk proses yang harus disubkontrakkan
• Kuantitas pemesanan produksi
• Pekerjaan generasi otomatis pesanan untuk produksi
• Pilihan untuk membuat rencana harian untuk produksi

Perencanaan produksi modul:
• Definisi proses dengan input, output, oleh-produk dan overhead
• Definisi Bill of Material untuk semua produk sampai sejumlah tingkat
• Berdasarkan perencanaan produksi bijaksana pelanggan nasihat dan ramalan penjualan
• Perencanaan kebutuhan material: MRP didasarkan pada kapasitas dan ketersediaan mesin, efisiensi mesin, ketersediaan bahan baku, lead time - memberikan kuantitas layak untuk produksi
• Rencana produksi mesin-mesin dengan pemanfaatan optimal dari semua sumber daya yang tersedia seperti bahan baku dan mesin
• Pilihan untuk membatalkan rencana produksi untuk mengubah parameter input / produksi prioritas / kuantitas produksi segar menggunakan nasihat
• Generasi jadwal produksi untuk merinci mesin input dan output
• Analisis efisiensi mesin dan pemanfaatan
• Generasi otomatis MRS dan pembelian permintaan resmi pada rencana finalisasi
• Generasi proses daftar permintaan untuk proses yang harus disubkontrakkan
• Kuantitas pemesanan produksi
• Pekerjaan generasi otomatis pesanan untuk produksi
• Pilihan untuk membuat rencana harian untuk produksi
Production Planning membantu sebuah organisasi untuk rencana produksi dengan pemanfaatan optimal dari semua sumber daya yang tersedia. Kebutuhan Bahan Perencanaan dilakukan berdasarkan saran produksi yang dihasilkan oleh departemen penjualan. Kelayakan produksi dievaluasi dengan rincian seperti ketersediaan bahan baku dan pengadaan waktu, ketersediaan dan kapasitas mesin. Sebuah jadwal produksi yang dihasilkan untuk semua mesin dimana penjadwalan ini dilakukan dalam mode yang optimal berdasarkan prioritas produksi.

Sekilas Tentang ERP

ERP [Enterprise Resource Planning] demikianlah sebuah susunan kata yang cukup membuat para pekerja, pembuat keputusan bahkan pemilik perusahaan dalam suatu perusahaan menggelengkan kepala [tanda kekagumannya] namun tidak sedikit juga gelengan kepala tersebut berarti tidak mau alias tidak mau menggunakan sistem ERP.
Kenapa tidak mau menggunakan sistem ERP ?
Banyak alasan kenapa tidak mau menggunakan, beberapa alasan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Para pekerja : takut salah dalam menjalankan sistem.
2. Para pembuat keputusan : apakah ERP dapat memberikan produktivitas, efisiensi yang meningkat ?
3. Para pemilik : Investasi yang terlalu mahal.

Memang benar bahwa dalam menjalankan sebuah sistem pasti ada kesalahan, penilaian dan investasi. Memang benar juga sistem ERP berlisensi itu begitu mahal baik saat pengembangan software maupun untuk biaya perawatan dari database, server dan aplikasi itu sendiri.
Beberapa contoh sistem ERP berlisensi seperti SAP, Microsoft Dynamic, Oracle dll. [contoh tersebut adalah sistem yang saat ini sedang menjadi pusat pembanding sistem-sistem ERP dan banyak digunakan oleh perusahaan besar di Indonesia dan dunia].

Tetapi apakah dengan alasan tersebut kemudian tidak mempertimbangkan keuntungan-keuntungan yang didiperoleh dengan menerapkan ERP, tentu saja tidak adil kalau tidak membandingkan dengan keuntungan yang akan diperoleh dari penerapan ERP. Pertimbangan lain adalah bahwa tidak semua sistem ERP itu mahal, bahkan ada yang gratis [software aplikasi, database dan server] untuk yanh gratis ini tentu saja harus mau belajar sebab tidak ada yang akan memberi pengetahuan secara tatap muka [kalau pun ada hanya sedikit] dan kalau mau pelajaran tatap muka tentu saja harus dengan biaya [transport, hak pemikiran dll] namun demikian biaya tersebut masih lebih murah dari pada harus membiayai semua biaya perawatan dan pengembangan.

Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang, dari beberapa sumber yang saya kutip menjelaskan bahwa ERP adalah :

APICS (American Production and Inventory Control Society) defines ERP as:
'An accounting-oriented information system for identifying and planning
the enterprise-wide resources needed to take, make, ship, and account
for customer orders. An ERP system differs from the typical MRP II
system in technical requirements such as:

* Graphical User Interface (GUI),
* Relational Database Management System (RDBMS),
* use of Fourth-Generation Language (4GL),
* and Computer-Aided Software Engineering (CASE) tools

in development, client/server architecture, and open-system portability.'

ERP: Origins, Developments, and Trends TEC staff writer - May 17, 2005
Simple definition:
ERP is a common information system to link accounting, sales,
manufacturing, materials management, etc. ERP automates basic business
processes and provides a common real-time view of selected company
resources and commitments using database(s).

Kesimpulan
ERP adalah sistem pengolah data untuk melakukan proses perhitungan-perhitungan dari berbagai kebutuhan dalam satu sistem, kebutuhan tersebut adalah :

1. Kebutuhan perencanaan sumber daya (MRP II)
2. Perencanaan kebutuhan material (MRP)
3. Kebutuhan keuangan.

Sejarah ERP

Perkembangan ERP tidak terlepas dari perkembangan rekayasa pabrikasi (manufacturing) itu sendiri. Kebutuhan akan informasi dari proses pabrikasi juga semakin banyak yang akan berguna bagi setiap pelaku dari pabrikasi baik pelaksanan maupun pengambil keputusan.
Perkembangan ERP melalui tahapan yang sangat lama dengan mengembangkan dari sistem yang telah lahir sebelumnya.

1. Tahun 1960-an merupakan konsep awal dari ERP dengan adanya MRP (Material Requirements Planning), sistem ini meliputi perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material perusahaan.
2. Tahun 1980-an MRP berkembang menjadi MRP II (Manufacturing Resource Planning), yang memperkenalkan konsep mengenai penyatuan kebutuhan material (MRP) dan kebutuhan sumber daya untuk proses produksi.
3. Tahun 1990-an perkembangan ERP mulai pesat, awal dari perkembangan ERP dumulai Tahun 1972 dengan dipelopori oleh 5 karyawan IBM di Mannheim Jerman yang menciptakan SAP yang berfungsi untuk menyatukan solusi bisnis. Pada dasarnya ERP adalah penambahan module keuangan pada MRP II, sehingga lebih memudahkan bagi para pengambil keputusan menentukan keputusan-keputusannya.

Jumat, 11 September 2009

Peoplesoft

Pada awalnya PeopleSoft adalah pengembang aplikasi software untuk manajemen SDM dan akunting.

Seiring dengan perkembangan pengalamannya memberikan solusi penerapan sistem informasi kepada para kliennya, perusahaan yang didirikan pada tahun 1987 tersebut kemudian meningkatkan ruang lingkup produknya hingga ke setiap aspek unit bisnis.

Sama seperti JD. Edwards, PeopleSoft mengembangkan aplikasi ERP-nya dengan konsep arsitektur terbuka.

Dengan konsep arsitektur terbuka ini memungkinkan para kliennya membangun sistem ERP yang dapat secara mudah terintegrasi dengan sistem-sistem internal yang sudah dibangun sebelumnya.

Produk-produk suite aplikasi ERP dari PeopleSoft yang dikembangkan secara modular dan menerapkan platform yang umum digunakan menyebabkan proses implementasi menjadi lebih cepat.

Namun yang menjadi nilai lebih dari produk ERP yang dikembangkan oleh PeopleSoft adalah adanya modul perencanaan dan penjadualan yang terintegrasi di dalamnya.

Dimana PeopleSoft adalah vendor ERP pertama yang melakukan integrasi modul perencanaan dan penjadualan di muka tersebut dibandingkan kompetitor lainnya.

Kamis, 10 September 2009

Oracle


Pada awalnya Oracle adalah perusahaan pengembang aplikasi database software yang dapat digunakan untuk mengembangkan sistem informasi dengan basis data terpusat.

Oracle adalah aplikasi database yang pertama kali mengadopsi SQL (structure query language) yang menjadi standar bahasa bagi berbagai DBMS (data base management system) modern.

Saat ini Oracle yang didirikan pada tahun 1977 tersebut sudah mengembangkan banyak sekali alat pengembangan aplikasi (applicaton development tools) yang handal dan fungsional selain aplikasi DBMS-nya.

Berbekal hal-hal tersebut maka Oracle menawarkan berbagai produk dalam bentuk suite package ERP yang didukung dengan layanan konsultansi, pendidikan dan dukungan sistem di hampir setiap negara di dunia.

Hal unik yang ada saat ini adalah fakta bahwa hampir seluruh produk ERP dari kompetitor Oracle ternyata framework basis datanya menggunakan produk DBMS dari Oracle!

Keunggulan utama dari produk ERP hasil pengembangan Oracle adalah fokusnya pada solusi e-business terdepan.

Dengan kemudahan pengelolaannya yang berbasis internet maka Oracle melampui banyak vendor produk ERP standar yang masih berbasis client-server.

JD Edwards




Jika SAP menekankan pada aspek kelengkapan dan keterpaduan seluruh modul aplikasi software yang ada di dalam produk ERP-nya maka JD. Edwards memiliki pandangan lain mengenai hal tersebut.

Produk ERP dari JD. Edwards lebih mengedepankan aspek keluwesan (flexibility) dan keterbukaan (interoperability) antar modul aplikasi software di dalamnya.

Jika menerapkan solusi ERP dari SAP, klien harus menggunakan modul-modul terstruktur yang dikembangkan secara internal dari vendor tersebut.

Sedangkan JD. Edwards mendukung dan mengakomodasi sistem yang mengintegrasikan berbagai modul-modul dari vendor berbeda yang diinginkan oleh pelanggannya.

Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi para pelanggan yang ingin mengintegrasikan sistem yang sudah berjalan baik (running well) ke dalam sistem ERP dari JD. Edwards baik dari sisi waktu dan biaya.

Sistem yang diterapkan oleh JD. Edwards menggunakan arsitektur yang terpusat namun dalam pengolahan datanya terdistribusi serta didukung layanan fungsi penjelajah yang mengakses berbagai aplikasi software sistem informasi yang terintegrasi dalam jaringan komunikasi data elektronik perusahaan klien.

Selain itu dengan filosofi platform terbuka, produk ERP dari JD. Edwards mampu berjalan di hampir setiap jenis platform perangkat keras dan perangkat lunak yang ada.

Filosofi platform terbuka dan karakteristik sistem terbuka antar modul aplikasi ini menjadi keunggulan dari produk ERP yang dikembangkan oleh JD. Edwards.

Filosofi dan karakteristik tersebut menjadi solusi bagi perusahaan-perusahaan yang masih berkembang.

Selama ini mayoritas produk ERP dari berbagai vendor hanya menyediakan kemudahan dalam instalasi, konfigurasi dan penyesuaian (customizing) di awal implementasi.

Seandainya terjadi perubahan di perusahaan yang berdampak harus diubahnya sistem ERP yang ada maka sering terjadi kesulitan yang cukup tinggi dalam mengubahnya. Bahkan di beberapa kasus, hal tersebut menyebabkan harus dilakukan pembangunan ulang atas sistem ERP yang sudah ada.

Maka produk ERP dari JD. Edwards ini sangat cocok bagi perusahaan-perusahaan yang masih berkembang dan sebelumnya sudah banyak mengembangkan berbagai aplikasi software bagi sistem informasi manajemennya.

Berbicara mengenai masalah keluwesan dan modularitas yang diusung oleh produk ERP dari JD. Edwards maka gambaran berikut mungkin dapat memberikan bayangan tentang keunggulan sistem tersebut.

Dari sisi antar muka pengguna (user interface) saja, para pengguna dapat melakukan pengaturan tata-letak (layout) hingga detil warna dari tampilan aplikasinya.

Bahkan dengan kemudahan fungsionalnya, para manajer bisnis yang mungkin literasi teknisnya di bidang teknologi informasi masih minim, dapat mengakses langsung konfigurasi sistem ERP-nya.

Dengan demikian hal tersebut akan mendorong terbentuknya rasa memiliki yang dalam atas sistem ERP yang ada di setiap penggunanya.

Hal ini disebabkan mereka dapat dengan mudah mengatur konfigurasi sistemnya sesuai dengan kebutuhan dan seleranya tanpa harus menunggu tim pendukung teknis melakukannya untuk mereka.

Sedangkan dari sisi modularitas sebenarnya hampir sama dengan produk-produk ERP dari vendor lainnya.

Yaitu adanya pilihan untuk menggunakan modul-modul tertentu saja yang memang diperlukan oleh klien.

Keunggulan modularitas tersebut terlihat saat masa implementasi hingga running-well.

Selama masa implementasi, klien diminta untuk menggunakan Industry Pratice Modules (IMP) yang dikembangkan oleh JD. Edwards. Hal ini tentunya sangat menghemat waktu dan biaya karena lebih mudah bagi para pengguna memberikan masukan kepada vendor tentang aplikasi software yang mereka inginkan berdasarkan interaksinya dengan IMP.

Masukan-masukan tersebut kemudian dieksekusi dengan memodifikasi modul-modul yang ada dalam IMP hingga tercapainya praktek terbaik yang diinginkan oleh pelanggan dari sistem ERP yang dibangun.




artikel asli

SAP


Bahasan tentang SAP akan dibahas lebih detail disini (selain yang di bahas di arsip blog ku yang judul nya "Tinjauan Beberapa Pemimpin Produk ERP (Enterprise Resources Planning)".....

Searching2 sama mbah google, nemu banyak banget sumber tentang SAP
Pengertian SAP itu sendiri juga banyak banget, antara lain :


PENGERTIAN SAP

SAP adalah produk perangkat lunak ERP yang mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai macam aplikasi bisnis, dimana setiap aplikasi mewakilkan area bisnis tertentu.
•Pada SAP transaksi keterkinian dan transaksi proses dilakukan dengan cara real time.
•SAP mempunyai kemampuan untuk dapat dikonfigurasikan sesuai dengan kebutuhan bisnis

•SAP adalah perusahaan perangkat lunak keempat terbesar didunia setelah Microsoft, IBM dan ORACLE dalam kapitalisasi pasar.
•Produk utama dari SAP adalah SAP R/3, R bermakna pemrosesan data secara real time dan berhubungan dengan arsitektur aplikasi tiga lapisanya itu: database, application server dan client SAP gui.

TUJUAN PENGGUNAAN SAP
•Untuk mengurangi jumlah biaya dan waktu yang digunakan untuk mengembangkan dan menguji semua program-program yang ada dalam satu perusahaan.
•Untuk itulah kebanyakan perusahaan akan mencoba untuk menggunakan tool yang tersedia dalam SAP.

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN SAP
•Keuntungan dari penggunaan SAP adalah SAP mempunyai level integrasi yang sangat tinggi antar aaplikasi-aplikasi individu sehingga menjamin konsistensi data terhadap sistem dan perusahaan implementator
•SAP merupakan table drive customization software.
•Sehingga perubahaan persyaratan bisnis dapat dilakukan dengan cepat menggunakan sekumpulan program umum.
•Penambahan program sumber menggunakan User-exits
•Perangkat seperti variasi layar untuk melakukan pengesetan terhadap atribut field baik itu untuk disembunyikan, ditampilkan atau menjadikan field utama.

AREA FUNGSIONAL SAP
•SAP dikategorikan kedalam3 area fungsional utama:
–Logistics
•Sales and Distribution (SD)
•Material Management (MM)
•Warehouse Management (WM)
•Production Planning (PP)
•General Logistics (LO)
•Quality Management (QM)

–Financial
•Financial Accounting (FI)
•Controlling (CO)
•Enterprise Controlling (EC)
•Investment Management (IM)
•Treasury (TR)

–Human Resources
•Personnel Administration (PA)
•Personnel Development (PD)


LINGKUNGAN SISTEM SAP
•Sistem pengembangan adalah lingkungan dimana sebagian besar implementasi berada pada lingkungan ini.
•Sistem penjaminan kualitas adalah lingkungan dimana semua pengetesan akhir berada pada lingkungan ini sebelum dijalankan pada lingkungan produksi.
•Sistem produksi adalah lingkungan dimana terlaksananya semua aktifitas bisnis sehari-hari. Lingkungan ini juga merupakan client untuk semua pemakai terakhir menjalankan fungsi pekerjaan keseharian.

download pdf

Selasa, 08 September 2009

Tinjauan Beberapa Pemimpin Produk ERP (Enterprise Resources Planning)

Selama ini di Indonesia, citra merk SAP adalah satu-satunya vendor ERP terbaik yang dapat memberikan pemecahan secara terpadu dan menyeluruh berbagai jenis lembaga dengan latar belakang fokus bisnis yang berbeda.

Padahal selain SAP, ada beberapa vendor ERP terkemuka yang memiliki reputasi puluhan tahun di bidang tersebut sehingga menjadi pemimpin di solusi produk tersebut.

Vendor-vendor yang menjadi pemimpin dalam produk ERP antara lain adalah JD. Edwards, Oracle, PeopleSoft dan Baan.

Masing-masing vendor tersebut tentunya memiliki filosofi dasar dan karakteristik khas yang menjadi unggulan dari masing-masing produknya.

Dengan memahami informasi mengenai hal tersebut maka para pemimpin dan pemilik bisnis dapat menentukan produk ERP manakah yang kira-kira paling cocok dengan filosofi dasar dan karakteristik perusahaannya.

Berikut ini adalah gambaran umum mengenai filosofi dasar serta karakteristik khas dari tiap-tiap produk ERP yang terkemuka saat ini.


  1. SAP

    Harus diakui bahwa SAP adalah penguasa pasar produk ERP saat ini. Hasil survey dari beberapa media memperkirakan bahwa lebih dari 10 juta pengguna yang menggunakan lisensi produk ERP dari SAP.

    Pada awalnya SAP hanya berfokus pada para pelanggan dari kelas ukuran besar namun seiring semakin ketatnya kompetisi dan meningkatnya kesadaran perusahaan-perusahaan kelas kecil-menengah maka fokus pun bergeser ke segmen pasar tersebut.

    Secara teknis, aplikasi software SAP menggunakan arsitektur 3-tier dan dikembangkan atas beberapa modul.

    Modul-modul tersebut dapat diterapkan secara penuh atau dapat digunakan secara terpisah yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

    Saat ini produk ERP dari SAP sudah mendukung transaksi e-commerce melalui internet.

    Salah satu manfaat dari modul dukungan e-commerce ini adalah adanya modul SCM (supply chain management) yang terintegrasi dengan para pelanggan SAP lainnya melalui internet.

    Misalkan jika Anda adalah pelanggan SAP dan memerlukan pasokan material tertentu maka melalui modul SAP dapat melakukan pencarian di database melalui internet daftar perusahaan penyedianya.

    Dari daftar tersebut dapat diperoleh informasi lengkap dan rinci mengenai harga, spesifikasi dan waktu pengiriman jika Anda memesannya langsung dari pabrik/perusahaan penyedianya.

    Anda tinggal memilih pemasok yang paling sesuai dengan kebutuhan secara real-time dan on-line.

    Bayangkan berapa besar penghematan waktu, biaya dan sumber daya lainnya dengan dukungan SCM tersebut. Perusahaan Anda tidak perlu kerepotan mengelola gudang yang besar, penghematan arus uang yang mengendap karena tersimpan dalam bentuk cadangan pasokan material, dsb.


  2. JD. Edwards

    Jika SAP menekankan pada aspek kelengkapan dan keterpaduan seluruh modul aplikasi software yang ada di dalam produk ERP-nya maka JD. Edwards memiliki pandangan lain mengenai hal tersebut.

    Produk ERP dari JD. Edwards lebih mengedepankan aspek keluwesan (flexibility) dan keterbukaan (interoperability) antar modul aplikasi software di dalamnya.

    Jika menerapkan solusi ERP dari SAP, klien harus menggunakan modul-modul terstruktur yang dikembangkan secara internal dari vendor tersebut.

    Sedangkan JD. Edwards mendukung dan mengakomodasi sistem yang mengintegrasikan berbagai modul-modul dari vendor berbeda yang diinginkan oleh pelanggannya.

    Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi para pelanggan yang ingin mengintegrasikan sistem yang sudah berjalan baik (running well) ke dalam sistem ERP dari JD. Edwards baik dari sisi waktu dan biaya.

    Sistem yang diterapkan oleh JD. Edwards menggunakan arsitektur yang terpusat namun dalam pengolahan datanya terdistribusi serta didukung layanan fungsi penjelajah yang mengakses berbagai aplikasi software sistem informasi yang terintegrasi dalam jaringan komunikasi data elektronik perusahaan klien.

    Selain itu dengan filosofi platform terbuka, produk ERP dari JD. Edwards mampu berjalan di hampir setiap jenis platform perangkat keras dan perangkat lunak yang ada.

    Filosofi platform terbuka dan karakteristik sistem terbuka antar modul aplikasi ini menjadi keunggulan dari produk ERP yang dikembangkan oleh JD. Edwards.

    Filosofi dan karakteristik tersebut menjadi solusi bagi perusahaan-perusahaan yang masih berkembang.

    Selama ini mayoritas produk ERP dari berbagai vendor hanya menyediakan kemudahan dalam instalasi, konfigurasi dan penyesuaian (customizing) di awal implementasi.

    Seandainya terjadi perubahan di perusahaan yang berdampak harus diubahnya sistem ERP yang ada maka sering terjadi kesulitan yang cukup tinggi dalam mengubahnya. Bahkan di beberapa kasus, hal tersebut menyebabkan harus dilakukan pembangunan ulang atas sistem ERP yang sudah ada.

    Maka produk ERP dari JD. Edwards ini sangat cocok bagi perusahaan-perusahaan yang masih berkembang dan sebelumnya sudah banyak mengembangkan berbagai aplikasi software bagi sistem informasi manajemennya.

    Berbicara mengenai masalah keluwesan dan modularitas yang diusung oleh produk ERP dari JD. Edwards maka gambaran berikut mungkin dapat memberikan bayangan tentang keunggulan sistem tersebut.

    Dari sisi antar muka pengguna (user interface) saja, para pengguna dapat melakukan pengaturan tata-letak (layout) hingga detil warna dari tampilan aplikasinya.

    Bahkan dengan kemudahan fungsionalnya, para manajer bisnis yang mungkin literasi teknisnya di bidang teknologi informasi masih minim, dapat mengakses langsung konfigurasi sistem ERP-nya.

    Dengan demikian hal tersebut akan mendorong terbentuknya rasa memiliki yang dalam atas sistem ERP yang ada di setiap penggunanya.

    Hal ini disebabkan mereka dapat dengan mudah mengatur konfigurasi sistemnya sesuai dengan kebutuhan dan seleranya tanpa harus menunggu tim pendukung teknis melakukannya untuk mereka.

    Sedangkan dari sisi modularitas sebenarnya hampir sama dengan produk-produk ERP dari vendor lainnya.

    Yaitu adanya pilihan untuk menggunakan modul-modul tertentu saja yang memang diperlukan oleh klien.

    Keunggulan modularitas tersebut terlihat saat masa implementasi hingga running-well.

    Selama masa implementasi, klien diminta untuk menggunakan Industry Pratice Modules (IMP) yang dikembangkan oleh JD. Edwards. Hal ini tentunya sangat menghemat waktu dan biaya karena lebih mudah bagi para pengguna memberikan masukan kepada vendor tentang aplikasi software yang mereka inginkan berdasarkan interaksinya dengan IMP.

    Masukan-masukan tersebut kemudian dieksekusi dengan memodifikasi modul-modul yang ada dalam IMP hingga tercapainya praktek terbaik yang diinginkan oleh pelanggan dari sistem ERP yang dibangun.

  3. Oracle

    Pada awalnya Oracle adalah perusahaan pengembang aplikasi database software yang dapat digunakan untuk mengembangkan sistem informasi dengan basis data terpusat.

    Oracle adalah aplikasi database yang pertama kali mengadopsi SQL (structure query language) yang menjadi standar bahasa bagi berbagai DBMS (data base management system) modern.

    Saat ini Oracle yang didirikan pada tahun 1977 tersebut sudah mengembangkan banyak sekali alat pengembangan aplikasi (applicaton development tools) yang handal dan fungsional selain aplikasi DBMS-nya.

    Berbekal hal-hal tersebut maka Oracle menawarkan berbagai produk dalam bentuk suite package ERP yang didukung dengan layanan konsultansi, pendidikan dan dukungan sistem di hampir setiap negara di dunia.

    Hal unik yang ada saat ini adalah fakta bahwa hampir seluruh produk ERP dari kompetitor Oracle ternyata framework basis datanya menggunakan produk DBMS dari Oracle!

    Keunggulan utama dari produk ERP hasil pengembangan Oracle adalah fokusnya pada solusi e-business terdepan.

    Dengan kemudahan pengelolaannya yang berbasis internet maka Oracle melampui banyak vendor produk ERP standar yang masih berbasis client-server.

  4. PeopleSoft

    Pada awalnya PeopleSoft adalah pengembang aplikasi software untuk manajemen SDM dan akunting.

    Seiring dengan perkembangan pengalamannya memberikan solusi penerapan sistem informasi kepada para kliennya, perusahaan yang didirikan pada tahun 1987 tersebut kemudian meningkatkan ruang lingkup produknya hingga ke setiap aspek unit bisnis.

    Sama seperti JD. Edwards, PeopleSoft mengembangkan aplikasi ERP-nya dengan konsep arsitektur terbuka.

    Dengan konsep arsitektur terbuka ini memungkinkan para kliennya membangun sistem ERP yang dapat secara mudah terintegrasi dengan sistem-sistem internal yang sudah dibangun sebelumnya.

    Produk-produk suite aplikasi ERP dari PeopleSoft yang dikembangkan secara modular dan menerapkan platform yang umum digunakan menyebabkan proses implementasi menjadi lebih cepat.

    Namun yang menjadi nilai lebih dari produk ERP yang dikembangkan oleh PeopleSoft adalah adanya modul perencanaan dan penjadualan yang terintegrasi di dalamnya.

    Dimana PeopleSoft adalah vendor ERP pertama yang melakukan integrasi modul perencanaan dan penjadualan di muka tersebut dibandingkan kompetitor lainnya.

  5. Baan

    Vendor Baan mungkin masih terdengar asing sebagai pengembang solusi ERP di negara ini.

    Padahal perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1978 oleh dua orang warga negara Belanda, Jan dan Paul Baan.

    Baan adalah vendor spesialis solusi ERP yang sudah beroperasi lebih di 80 negara dan salah satu pemimpin produk terkemuka di Eropa.

    Produk ERP dari Baan dikembangkan dengan konsep arsitektur terbuka yang tentu saja menyebabkan para kliennya dapat melakukan konfigurasi berbagai aplikasi supaya dapat beroperasi bersama dengan sistem internal yang sudah ada.

    Keunggulan dari produk ERP-nya adalah best application class, evergreen delivery dan maintenance and workflow modelling module.

    Best application class adalah metode yang dikembangkan oleh Baan dimana produk ERP adalah hasil rakitan dari berbagai komponen terbaik di kelasnya.

    Komponen aplikasi terbaik di kelasnya tersebut dijamin dengan dukungan diterbitkannya versi terbarunya secara berkelanjutan.

    Para pengguna jasa dapat memilih solusi aplikasi software canggih milik Baan yang didukung oleh ratusan mitra pengembang teknologi yang bekerja sama dengannya.

    Sehingga para klien dapat secara efektif melakukan penyesuaian fungsi ERP lembaganya dengan memilih solusi-solusi terbaik dari ratusan vendor pendukung sehingga dapat cocok dengan business roles yang ada.

    Konsep evergreen delivery memberikan dampak tersedianya berbagai komponen aplikasi canggih baru secara berkelanjutan hasil kesepakatan kerja sama antara Baan dengan para mitra pengembang teknologinya.

    Sedangkan dari sisi keunikan produk, Baan memiliki dua modul khusus industri yaitu Baan DEMse dan Baan Maintenance.

    Kedua modul khusus tersebut tentunya menyebabkan Baan dapat melayani kebutuhan tertentu bagi para pelanggannya.

    Dimana Baan Maintenance adalah modul khusus bagi industri dirgantara dan Baan DEMse adalah modul khusus yang dapat melakukan pemodelan secara grafis untuk memberikan gambaran pengendalian bisnis.



Nah, dari ulasan panjang-lebar tersebut maka tentunya Anda dapat melakukan tinjauan ulang dan memutuskan solusi mana yang akan digunakan.

AstraWorld Terapkan mySAP CRM

AstraWorld Terapkan mySAP CRM

Menurut CEO AstraWorld, Hendry Yoga, dengan implementasi mySAP CRM, diharapkan layanan terhadap pelanggan dapat ditingkatkan dan bisa tercipta diferensiasi kuat dengan pesaing. "Selain itu, proses bisnis dan tugas-tugas administrasi dapat disederhanakan," ujar Hendry. 

Sementara itu, menurut Chief Information Officer (CIO) PT Astra International Tbk, Ganda Kusuma, sebelum mengimplementasikan mySAP CRM, AstraWorld telah mengimplementasikan solusi CRM lain. Dengan solusi CRM tersebut, sistem tidak bekerja sesuai dengan kebutuhan bisnis. Salah satunya dan yang paling menonjol adalah tidak adanya integrasi, di mana hal ini bertentangan dengan prinsip dasar CRM. 

Fungsi-fungsi mySAP CRM dapat membantu perusahaan membentuk organisasi perusahaan menjadi customer-centric. Implementasi dan integrasi solusi mySAP CRM dengan solusi mySAP ERP membantu perusahaan mendapatkan integrasi bisnis secara menyeluruh (end-to-end). Selain itu, efisiensi layanan pelanggan dan respon terhadap kebutuhan dan permintaan pelanggan juga dapat ditingkatkan. 

Dengan satu sistem yang telah terintegrasi secara penuh, AstraWorld berhasil melakukan penghematan dengan cepat, menyederhanakan proses bisnis dan menghemat waktu karena memangkas data entry secara manual dan mengurangi peluang terjadinya kesalahan. 

Implementasi perdana mySAP CRM melibatkan 21 pengguna. SAP Consulting memberikan dukungan terhadap seluruh proses yang berlangsung, dengan memadukan tenaga-tenaga ahli lokal dan sumber daya regional. Kerja sama AstraWorld dan Corporate Information System and Technology PT. Astra International serta SAP Consulting berhasil menyelesaikan pemasangan perdana mySAP CRM dalam waktu enam bulan. Pengerjaan proyek dimulai pada Januari 2006 dan pada Juni 2006 telah "go live".


artikel asli